Dr. John Wallbillich menekankan pentingnya vaksin HPV dan skrining rutin untuk mencegah kanker serviks. Kanker serviks dapat tanpa gejala, sehingga pemeriksaan dini sangat menentukan. Ada disparitas dalam tingkat kematian di antara wanita kulit berwarna dibandingkan wanita kulit putih di AS, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran sangat diperlukan.
Dr. John Wallbillich, seorang onkolog gynecology, mengingatkan pentingnya pap smear rutin untuk mendeteksi kanker serviks, karena sering kali tidak ada gejala. Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin HPV, yang disarankan untuk usia 9-45 tahun. Di AS, sekitar 13.360 kasus kanker serviks terdiagnosis setiap tahun, dengan 4.320 kematian. “Setidaknya 95 persen kasus disebabkan oleh strain HPV perusak kanker,” ujar Wallbillich.
Pap smear dan tes DNA HPV dimulai untuk wanita di usia 30-an untuk mendeteksi kanker serviks lebih awal. Vaksinasi dan skrining rutin sangat dianjurkan, terutama bagi wanita di atas 20 tahun. Wallbillich menekankan, wanita harus segera ke dokter jika mengalami gejala seperti pendarahan vagina, terutama setelah menopause. Dalam kasus lanjut, gejala lebih jelas muncul, meliputi nyeri dan masalah pada sistem kemih.
Kanker serviks lebih umum dan lebih mematikan di kalangan wanita kulit berwarna di Detroit, dengan sekitar 50 persen tingkat kematian lebih tinggi pada pasien kulit hitam dibandingkan pasien kulit putih. Wallbillich menyatakan bahwa faktor penyebabnya antara lain kurangnya akses ke perawatan kesehatan dan layanan OBGYN yang menyeluruh. Selain itu, wanita Indian Amerika dan Penduduk Asli Alaska memiliki risiko dan tingkat kematian tertinggi untuk kanker serviks.
Michigan memulai program BCCCP untuk meningkatkan skrining kanker payudara dan serviks. Namun, Wallbillich menekankan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menjangkau komunitas dengan kesenjangan sosial. “Ini sangat multifaktorial, banyak ketimpangan sosial, namun ada upaya untuk memperbaikinya,” tambahnya.
Kanker serviks adalah penyakit yang dapat dicegah dan terdeteksi melalui skrining yang rutin serta vaksin HPV. Kanker ini lebih umum terjadi tanpa gejala, sehingga penting dilakukan pemeriksaan rutin bagi wanita. Di AS, kelompok etnis tertentu, terutama wanita kulit berwarna dan masyarakat dengan akses kesehatan terbatas, memiliki angka diagnosis dan kematian yang lebih tinggi akibat kanker serviks.
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin HPV dan deteksi dini melalui pap smear. Upaya meningkatkan akses dan kesadaran untuk skrining kanker sangat penting, terutama di komunitas yang rentan. Pengurangan kesenjangan sosial dalam akses perawatan kesehatan harus menjadi prioritas untuk mengatasi mortalitas yang lebih tinggi di antara wanita kulit berwarna.
Sumber Asli: wdet.org