Kolokasi Jenis Sel Membantu Menggerakkan Tumor Otak Agresif

Penelitian di Johns Hopkins mengungkap hubungan simbiotik antara sel induk glioblastoma dan sel imun penekan myeloid yang mendukung pertumbuhan tumor. Sel induk tumor menghasilkan sinyal yang menarik MDSC, dan sebaliknya, MDSC memberikan dukungan pertumbuhan yang penting. Temuan ini dapat membuka jalan untuk terapi baru dalam pengobatan glioblastoma yang lebih agresif.

Penelitian terbaru dari Johns Hopkins Kimmel Cancer Center dan Johns Hopkins University School of Medicine menunjukkan bahwa tumor otak agresif yang dikenal sebagai glioblastoma memiliki populasi sel imun tertentu yang mendukung pertumbuhannya. Dengan menggunakan teknologi genomika spasial, para peneliti menemukan bahwa sel induk tumor glioblastoma berada berdekatan dengan sel penekan myeloid (MDSC). Keduanya saling memberikan dukungan untuk meningkatkan agresivitas tumor.

Sel induk tumor, meskipun hanya mewakili 5-10% dari total sel tumor, berperan krusial dalam memperbaharui dan menghasilkan sisa tumor. Mereka memproduksi sinyal kimia yang menarik MDSC dan menyediakan faktor pertumbuhan untuk sel-sel ini. Sebaliknya, MDSC memproduksi faktor pertumbuhan untuk sel induk tumor.

Para peneliti mengidentifikasi dua molekul kunci yang dihasilkan sel induk tumor untuk mengaktifkan dan menarik MDSC, yaitu IL-6 dan IL-8. Molekul IL-8 berfungsi sebagai atraktan utama, sementara IL-6 mengaktifkan MDSC. Penemuan menarik lainnya adalah bahwa MDSC melepaskan faktor pertumbuhan fibroblast (FGF11) yang belum pernah dikaitkan sebelumnya dengan kanker otak.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tumor dengan mutasi gen IDH1 yang kurang agresif memiliki lebih sedikit MDSC dan sedikit sel induk kanker, serta korelasi positif antara jumlah MDSC dan kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini membuka pintu untuk potensi terapi baru, termasuk antibodi bispesifik yang dirancang untuk menghambat sinyal IL-6 dan IL-8.

Studi ini berfokus pada glioblastoma, jenis tumor otak paling agresif dan resisten terhadap pengobatan. Glioblastoma diklasifikasikan sebagai tumor grade 4, yang merupakan yang paling serius. Penelitian ini bertujuan untuk memahami interaksi antara sel tumor dan sel imun yang dapat mempengaruhi perkembangan dan agresivitas tumor.

Penelitian ini menunjukkan sinergi antara sel induk tumor glioblastoma dan MDSC yang mendukung pertumbuhan tumor. Dengan memahami mekanisme ini, para peneliti dapat mengeksplorasi target baru untuk pengobatan tumor otak agresif. Keberadaan IL-6 dan IL-8 sebagai penghubung antara kedua jenis sel membuka peluang baru dalam pengembangan terapi yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *