Penelitian oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa enzim GUK1 mendukung metabolisme sel kanker paru-paru dengan kelainan ALK. Ini membuka kemungkinan pengembangan terapi baru yang menargetkan GUK1 untuk memperlambat pertumbuhan tumor. GUK1 juga ditemukan dalam subtipe kanker paru-paru lainnya, menunjukkan potensi luasnya sebagai target terapeutik.
Kanker paru-paru merupakan bentuk kanker yang sulit diobati, sering kali muncul secara tiba-tiba dan sulit diprediksi. Penelitian terbaru dari tim di Harvard Medical School mengidentifikasi enzim metabolik GUK1 yang berperan dalam metabolisme dan pertumbuhan sel kanker pada jenis kanker paru-paru yang mengandung kelainan gen ALK. Pengujian pada model mouse dan sel kanker manusia menunjukkan bahwa GUK1 meningkatkan metabolisme sel tumor, mendukung pertumbuhannya. Temuan ini membuka kemungkinan pengembangan terapi baru yang menargetkan GUK1 untuk menghambat pertumbuhan kanker.
Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di AS dan di seluruh dunia. Dr. Jaime Schneider, seorang onkologis toraks, menyatakan bahwa banyak pasien yang awalnya merespons baik terhadap terapi, namun kemudian mengalami kekambuhan. Ia percaya penting untuk mengeksplorasi dasar molekuler kanker untuk menemukan target terapeutik baru.
Penelitian lebih dalam tentang GUK1 merupakan bagian dari pemahaman tentang bagaimana kelainan gen spesifik dapat mengubah jalur metabolisme sel kanker. Dr. Marcia Haigis menekankan pentingnya penelitian ini untuk mendesain terapi kanker yang lebih presisi dengan menargetkan proses seluler yang menggerakkan pertumbuhan tumor. Peneliti menemukan bahwa GUK1 berperan dalam membantu protein ALK abnormal dalam memproduksi GDP, yang diperlukan untuk energi sel kanker.
GUK1 menjadi liabilitas metabolik dalam kanker paru-paru yang positif ALK, mendorong pertumbuhan tumor dan kelangsungan hidup sel kanker. Meskipun GUK1 ditemukan pada subtipe lain kanker paru-paru, masih ada banyak aspek yang perlu diteliti lebih lanjut, termasuk bagaimana sel kanker dapat memrogram ulang metabolisme mereka untuk menghindari pengobatan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa GUK1 adalah target yang menjanjikan untuk terapi kanker masa depan, membuka kemungkinan baru bagi para penderita kanker. Dr. Schneider menekankan pentingnya mengidentifikasi kerentanan metabolik seperti GUK1 untuk mengembangkan pendekatan terapeutik yang lebih efektif.
Penelitian ini memperlihatkan peran penting enzim GUK1 dalam metabolisme sel kanker paru-paru, terutama pada kasus dengan kelainan gen ALK. Dengan memahami mekanisme ini, para peneliti berharap untuk mengembangkan terapi baru yang lebih efektif untuk mengatasi kanker yang agresif ini. GUK1 dapat menjadi target terapeutik yang menjanjikan dalam usaha mengendalikan pertumbuhan kanker paru-paru.
Sumber Asli: www.news-medical.net