Penelitian menggunakan teknologi analisis sel tunggal dan spatial omics mengungkap bagaimana kanker tulang multiple myeloma menyebar dari sumsum tulang. Sel tumor beradaptasi dan bervariasi saat keluar dari bone marrow, berpengaruh pada interaksi dengan sistem imun. Temuan ini dapat meningkatkan diagnosa dan terapi di masa mendatang bagi pasien myeloma.
Penelitian baru menggunakan analisis sel tunggal dan spatial omics mengungkap bagaimana multiple myeloma, jenis kanker tulang yang tidak bisa disembuhkan, mulai menyebar dalam tubuh. Kanker ini sering berkembang secara diam-diam di sumsum tulang selama bertahun-tahun. Pada tahap lanjut, lesi terbentuk dan dapat menghancurkan tulang serta menyerang bagian tubuh lainnya.
Tim peneliti dari Berlin Institute of Health dan beberapa institusi lainnya menemukan bahwa sel tumor mengalami diversifikasi ketika meninggalkan sumsum tulang. Hal ini berpengaruh pada sel imun juga di lesi kanker. Temuan ini dapat membantu dalam diagnosa dan terapi yang lebih tepat agar kanker bisa ditangani lebih efektif.
Ketika sel tumor keluar dari tulang, mereka berada dalam lingkungan yang sama sekali berbeda. “Kami menduga bahwa keberagaman ini membantu sel-sel kanker untuk beradaptasi dan memperpanjang kelangsungan hidup di luar tulang,” ujar Dr. Niels Weinhold. Ini memungkinkan sel-sel kanker menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Selain itu, tim juga meneliti reaksi sistem imun terhadap “serangan” sel kanker. Dalam mikro lingkungan lesi kanker, terdapat perubahan signifikan dalam tipe dan jumlah sel imun. Beberapa sel T menunjukkan reseptor dan molekul permukaan yang berbeda, yang menandakan adaptasi terhadap keberagaman sel tumor.
Profesor Simon Haas menyatakan, “Ada co-evolution antara sel tumor dan sel imun, di mana keduanya bereaksi terhadap perubahan satu sama lain.” Interaksi ini dapat membantu atau menghalangi perlawanan terhadap penyakit, dan tim saat ini menginvestigasi faktor-faktor yang memengaruhi interaksi tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel jaringan dari lesi myeloma yang didapatkan melalui biopsi panduan gambar atau selama operasi tulang yang rentan patah. Analisis sel tunggal dan multi-omik telah memungkinkan penyelidikan bersamaan terhadap berbagai sifat ribuan sel individual serta lokasi mereka dalam jaringan.
Hasil penelitian ini dapat mempengaruhi diagnosa dan terapi myeloma di masa mendatang. Sampel biasanya diambil dari tulang ileum pasien, tetapi hasil menunjukkan bahwa sel kanker dan imun di hotspot tempat sel kanker pecah dari tulang berbeda signifikan dari yang di iliac crest. Sumber ini mungkin lebih cocok untuk pengambilan sampel sehingga dapat memberikan penilaian yang lebih akurat terhadap penyakit dan penyesuaian terapi yang mungkin diperlukan.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami bagaimana multiple myeloma beradaptasi saat menyebar dari sumsum tulang ke bagian lain badan. Diversifikasi sel tumor dan perubahan pada sel imun dapat membantu dalam pengembangan diagnosa dan terapi yang lebih tepat untuk pasien myeloma. Hasilnya menyoroti pentingnya lokasi pengambilan sampel untuk penilaian penyakit yang akurat.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com