AACR merilis Laporan Progres Kesehatan Kanker Disparitas yang menyoroti ketidaksetaraan dalam perawatan kanker di AS, dengan fokus pada kasus spesifik seperti multiple myeloma. Meskipun kemajuan signifikan, masalah kesehatan masih terasa lebih keras pada pasien kulit hitam dan penduduk asli. Laporan ini menggarisbawahi perlunya memahami latar belakang sosial dan lokasi geografi untuk mengatasi masalah ketimpangan tersebut.
Oya Gilbert, yang mengalami gejala parah seperti sesak napas dan nyeri hebat, akhirnya didiagnosis dengan multiple myeloma setelah tinjauan oleh dokter perusahaan asuransi. Dia terkejut oleh diagnosis dan risiko kematian yang tinggi di kalangan orang kulit hitam.
Untuk menaikkan kesadaran tentang ketidaksetaraan dalam pengobatan kanker, AACR merilis Laporan Progres Kesehatan Kanker Disparitas pada 2020. Versi ketiga dari laporan ini, dirilis pada 15 Mei 2024, menceritakan sembilan kisah pasien dan menyoroti statistik yang menunjukkan ketidakadilan berdasarkan ras, status sosial, dan lokasi geografis.
Meskipun tingkat kematian kanker di AS menurun 33% antara 1991 hingga 2020, kemajuan ini tidak dirasakan sama oleh semua kelompok. Individu kulit hitam dan penduduk asli memiliki tingkat kematian tertinggi, khususnya dalam kasus kanker yang spesifik, seperti multiple myeloma dan kanker prostat.
Dr. Phuong Ho, seorang dokter, belajar tentang meningkatnya kasus kanker paru-paru di wanita Asia. Dia kini aktif mengadvokasi kesadaran akan kesehatan dan partisipasi dalam penelitian untuk komunitas Asia, berfokus pada perlunya pendidikan kesehatan dan akses perawatan yang lebih baik.
Ketersediaan data yang tidak lengkap menjadi masalah bagi pasien yang terpinggirkan. Melissa Adams, seorang pasien kanker payudara, mengungkapkan bahwa penggabungan data untuk orang Asia dan penduduk Kepulauan Pasifik menyempitkan pemahaman tentang jumlah kasus sebenarnya.
Adams juga menyoroti tantangan mobilitas yang dialami pasien di Hawai’i dan kesulitan mendapatkan perawatan kedua atau partisipasi dalam uji coba klinis. Keterbatasan geografis ini berdampak signifikan pada pengobatan dan perawatan yang tersedia.
Penelitian menunjukkan bahwa tempat tinggal mempengaruhi perawatan medis. Penduduk rural lebih mungkin didiagnosis dan meninggal karena kanker dibandingkan mereka yang tinggal di area perkotaan. Dr. Robert A. Winn menekankan pentingnya mempertimbangkan kode pos dalam pemecahan masalah ketidaksetaraan kesehatan.
Laporan ini mencatat pencapaian dalam mengurangi kesenjangan kematian antara kelompok ras. Meskipun terdapat kemajuan, laporan tersebut menyerukan lebih banyak tindakan untuk menangani ketidaksetaraan. Todd Gates, seorang penyintas kanker, menggarisbawahi pentingnya pendanaan untuk proyek kesehatan masyarakat.
Pengurangan anggaran dalam penelitian dan keberagaman dalam uji klinis menjadi penghalang bagi kesetaraan dalam kesehatan. Upaya dalam mendukung keberagaman dalam penelitian terhadap kanker penting untuk memastikan keefektifan perawatan.
Laporan Progres Kesehatan Kanker Disparitas yang dikeluarkan AACR memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi dalam perawatan kanker, khususnya tentang perbedaan berdasarkan ras, lokasi, dan faktor sosial. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kejadian dan kematian kanker di beberapa komunitas rasial dan etnis minoritas, sementara juga mengindikasikan kemajuan dalam pengurangan kesenjangan kesehatan.
Laporan AACR menunjukkan kemajuan dalam pengobatan kanker namun masih banyak ketidaksetaraan yang perlu diatasi. Pembiayaan tambahan dan perhatian terhadap keberagaman serta aksesibilitas dalam penelitian dan perawatan kesehatan sangat penting untuk memastikan semua kelompok masyarakat mendapatkan manfaat yang setara dari kemajuan dalam perawatan kanker.
Sumber Asli: www.aacr.org
