Kemajuan Penelitian Kanker Endometrium

Penelitian NCI berupaya untuk memahami pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker endometrium. Penelitian terkini menunjukkan potensi biomarker baru untuk deteksi dini dan kemajuan dalam pengobatan melalui terapi imunologi. Meskipun terjadi peningkatan penderita kanker, penelitian berfokus pada memahami disparitas pengobatan di berbagai kelompok etnis dan genetik.

Penelitian yang didukung NCI berfokus pada pemahaman lebih dalam mengenai upaya pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker endometrium, jenis kanker yang muncul di lapisan dalam rahim. Dua subtipe utama kanker ini adalah endometrioid dan non-endometrioid. Tumor endometrioid lebih umum dan biasanya didiagnosis lebih awal, sementara tumor non-endometrioid seringkali lebih agresif dan memiliki prognosis buruk. Penelitian terbaru menunjukkan adanya pengembangan biomarker dan metode deteksi dini melalui analisis sampel yang lebih tidak invasif.

Saat ini belum ada tes skrining standar untuk kanker endometrium. Peneliti mencari cara untuk mendeteksi kanker ini sebelum gejala muncul, termasuk pemeriksaan faktor risiko genetik dan mengidentifikasi biomarker sebagai tanda kanker. Studi DETECT, misalnya, mengeksplorasi penggunaan sampel dari tampon untuk mendeteksi kanker. Selain itu, pengujian PapSEEK menunjukkan kemampuan untuk mengidentifikasi kelainan DNA pada pasien kanker endometrium.

Surgery remains the standard treatment for early-stage endometrial cancer, often supplemented by radiation, chemotherapy, hormone therapy, immunotherapy, and targeted therapies based on tumor characteristics. For advanced cases, new treatments using immunotherapy have emerged, especially for tumors with mismatch repair deficiency (dMMR) and high microsatellite instability (MSI-H). Pembrolizumab and dostarlimab are two immune checkpoint inhibitors showing promise in advanced dMMR tumors.

Walaupun tingkat kanker endometrium meningkat, terutama di kalangan wanita kulit hitam, penyebab pasti dari ketidakadilan ini perlu diselidiki lebih lanjut. Penelitian NCI berusaha mengeksplorasi perbedaan genetik dan faktor sosial yang berkontribusi terhadap ketidaksetaraan tersebut. Beberapa program sedang dilakukan untuk menganalisis data dan memahami pengobatan yang lebih sesuai untuk pasien dengan latar belakang yang berbeda.

NCI mendukung berbagai penelitian untuk memahami dan mengatasi kanker rahim dengan fokus pada penelitian dasar serta klinis. Program SPORE dan konsorsium E2C2 bertujuan untuk memperbaiki pendekatan pencegahan dan pengobatan dengan kolaborasi yang lebih baik di antara peneliti di berbagai institusi. Berbagai uji klinis sedang berlangsung untuk mengembangkan pengobatan baru yang lebih efektif bagi pasien kanker endometrium dan sarkoma rahim.

Penelitian terbaru tentang kanker endometrium menunjukkan kemajuan dalam deteksi dini dan metode pengobatan inovatif, termasuk terapi imun dan terapi terarah. Meskipun meningkatnya tingkat kejadian kanker, upaya sedang dilakukan untuk memahami dan mengatasi disparitas dalam pengobatan berdasarkan faktor genetik dan sosial. Dengan dukungan peneliti, diharapkan akan ditemukan pendekatan yang lebih efektif untuk semua pasien, terutama kelompok yang terpinggirkan.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *