HPV merupakan infeksi seksual paling umum yang dapat menyebabkan kanker serviks. Skrining tradisional menggunakan spekulum sering kali membuat tidak nyaman, terutama bagi pasien dengan disabilitas. Penelitian dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa pengambilan sampel sendiri sama efektifnya dengan metode konvensional. Ini penting untuk meningkatkan partisipasi skrining di kalangan wanita.
Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual paling umum di AS dan penyebab utama kanker serviks. Kegiatan skrining HPV yang biasa memerlukan pemeriksaan dengan spekulum, yang bisa tidak nyaman, terutama bagi pasien dengan disabilitas. Penelitian dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa pengambilan sampel sendiri di rumah efektif untuk deteksi HPV dan lebih nyaman daripada metode konvensional. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan pengujian HPV setiap 3 hingga 5 tahun dimulai usia 25 tahun, untuk meminimalkan ketidaknyamanan dan meningkatkan kepatuhan skrining.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan sampel sendiri untuk skrining HPV adalah alternatif yang efektif dan lebih nyaman dibandingkan pemeriksaan dengan spekulum. Ini dapat meningkatkan partisipasi dalam skrining, terutama bagi wanita dengan disabilitas. Penelitian ini berpotensi mengubah cara melakukan skrining kanker serviks di AS dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemantauan kesehatan reproduksi.
Sumber Asli: www.news-medical.net