Man Van Deteksi Kanker Prostat Non-Metastatik pada Pria Berpenghasilan Rendah

Studi ini melaporkan hasil positif dari program screaning kanker prostat “Man Van” di Inggris, yang berhasil mendeteksi banyak kasus kanker prostat klinis signifikan di kalangan pria dari komunitas berpenghasilan rendah. Dengan tingginya proporsi partisipan non-Kulit Putih, program ini menunjukkan potensi dalam meningkatkan akses perawatan kesehatan untuk kelompok etnis minoritas. Sebanyak 94 kanker prostat terdiagnosis, banyak di antaranya ditangani dengan pendekatan yang sesuai.

Berdasarkan studi yang dipresentasikan oleh Masood Moghul, 3379 pria dari komunitas berpenghasilan rendah discreening di klinik mobile “Man Van”. Dari jumlah tersebut, hanya satu yang memiliki kanker stadium IV dan tidak ada yang memiliki kanker prostat metastatik. Tingkat diagnosis kanker prostat secara keseluruhan adalah 3,1%, dengan 94 kasus yang terdiagnosis, di mana 81 (86,2%) di antaranya adalah kanker prostat klinis signifikan.

Klinik Man Van mendeteksi bagian dari populasi yang terpinggirkan, termasuk 36,4% individu non-Kulit Putih, dengan 16,7% merupakan pria Kulit Hitam. Kesadaran ini penting, karena pria dari kelompok minoritas memiliki kekhawatiran lebih lanjut terkait angka kematian akibat kanker prostat, menunjukkan adanya ketidakadilan dalam perawatan kesehatan. Dari 94 pria yang didiagnosis kanker prostat, 25 di antaranya menjalani observasi aktif dan 39 menjalani prostatektomi robotik.

Man Van merupakan upaya yang inovatif untuk menjangkau pria yang terpinggirkan yang seringkali menghadapi kendala akses ke perawatan kesehatan. Program ini menawarkan pemeriksaan kesehatan yang dipimpin perawat, termasuk pengukuran BMI dan PSA. Setelah pemeriksaan, pria dengan PSA yang tinggi dirujuk untuk pengujian lanjutan, menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat meningkatkan tingkat deteksi kanker di populasi berisiko tinggi.

Moghul mencatat bahwa pria dari populasi yang kurang terlayani memiliki risiko lebih besar mengalami kemunduran kesehatan dan angka kematian lebih tinggi. Penelitian ini juga mengeksplorasi tantangan dalam mengelola layanan kesehatan komunitas, terutama di negara-negara dengan cocoknya model layanan kesehatan yang berbeda. Usaha ini sangat menjanjikan, meskipun pelaksanaan di negara lain, seperti AS, bisa lebih sulit terkait akses dan navigasi layanan kesehatan.

Klinik kanker mobile lain di AS, seperti Game Changer di Miami, menunjukkan keberhasilan pendekatan serupa dengan menyasar populasi yang terpinggirkan. Selain itu, program Mt. Sinai telah melakukan skrining untuk lebih dari 4400 pria dengan hasil yang menggembirakan. Penelitian ini didukung oleh layanan kesehatan Inggris, menggarisbawahi pentingnya inovasi berbasis komunitas dalam deteksi dini kanker prostat.

Studi ini menunjukkan efektivitas klinik mobile “Man Van” dalam mendeteksi kanker prostat di populasi berisiko tinggi. Mengutamakan pendekatan berbasis komunitas dapat meningkatkan kesetaraan dalam akses perawatan kesehatan, terutama di kalangan pria dari latar belakang ekonomi rendah atau etnis minoritas. Kesuksesan program semacam ini di Inggris dapat menjadi model untuk negara lain, meskipun tantangan dalam implementasi harus diperhatikan.

Sumber Asli: www.medscape.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *