Penambahan durvalumab perioperatif menunjukkan manfaat signifikan pada pasien MIBC setelah sistektomi radikal. Hal ini meningkatkan kelangsungan hidup tanpa kejadian dan keseluruhan bagi pasien pCR dan tidak pCR. Data menyokong durvalumab sebagai tambahan untuk kemoterapi bagi pasien dengan kriteria cisplatin.
Durvalumab, saat diberikan perioperatif, menunjukkan manfaat dalam pasien dengan kanker kandung kemih invasif otot (MIBC) setelah menjalani sistektomi radikal dan kemoterapi adjuvan. Analisis dalam uji klinis NIAGARA (NCT03732677) menunjukkan bahwa durvalumab menguntungkan baik bagi pasien yang mencapai respons lengkap patologis (pCR) maupun yang tidak. Data ini mendukung penggunaan durvalumab sebagai tambahan untuk kemoterapi neoadjuvan untuk pasien MIBC yang memenuhi syarat cisplatin.
Matthew Galsky, MD, anggota tim penelitian, menyampaikan bahwa durvalumab menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kelangsungan hidup tanpa kejadian (EFS) dan kelangsungan hidup keseluruhan (OS). Hasil awal menunjukkan EFS 68% untuk durvalumab dibandingkan 60% untuk kelompok kontrol. Selain itu, durvalumab meningkatkan tingkat pCR menjadi 37,3%, lebih tinggi dari 27,5% pada kelompok kontrol.
Meskipun pasien dengan pCR memiliki kelangsungan hidup yang lebih lama, durvalumab juga menunjukkan tren perbaikan dalam kelangsungan hidup keseluruhan untuk kedua kelompok. Uji dilakukan di antara pasien kanker kandung kemih invasif otot dengan karakteristik dasar yang sebanding. Galsky mencatat bahwa tidak ada perbedaan besar yang ditemukan di antara kelompok pengobatan dan kontrol.
Durvalumab diberikan selama kemoterapi neoadjuvan dan diikuti dengan sistektomi serta kemoterapi adjuvan. Uji klinis menunjukkan efek samping yang umumnya serupa antara kedua kelompok. Meskipun efek samping muncul pada hampir semua peserta, kejadian serius (grade 3/4) terjadi pada sekitar 41% pasien di kedua kelompok.
Galsky menekankan pentingnya perbaikan dalam hasil klinis untuk pasien MIBC, mencatat bahwa kemajuan telah terwujud dengan pengenalan pengobatan imun. Dia menyatakan, “Setidaknya selama beberapa dekade, tidak ada peningkatan hasil klinis untuk pasien MIBC. Namun, kita mulai melihat perubahan dengan keberadaan pengobatan checkpoint imun.”
Hasil dari analisis NIAGARA menunjukkan bahwa durvalumab dapat meningkatkan hasil klinis pada pasien dengan MIBC terlepas dari status pCR. Ini menunjukkan potensi durvalumab sebagai penambah kemoterapi untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Perawatan ini diharapkan dapat memberikan opsi baru bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker kandung kemih.
Sumber Asli: www.onclive.com