Jenderal Kesehatan AS, Vivek Murthy, mengungkapkan bahwa kurang dari separuh warga Amerika menyadari alkohol sebagai risiko kanker. Alkohol merupakan penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga setelah tembakau dan obesitas. Diperlukan pembaruan dalam label peringatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko ini.
Menurut advis baru dari Jenderal Kesehatan AS, Vivek Murthy, kurang dari setengah orang Amerika menyadari bahwa alkohol merupakan faktor risiko kanker. Dalam advis yang dikeluarkan pada 3 Januari ini, Murthy menjelaskan bahwa konsumsi alkohol adalah penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga setelah tembakau dan obesitas, serta meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker.
Jenderal Murthy berharap untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara alkohol dan kanker. Ia juga merekomendasikan pembaruan label peringatan kesehatan pada minuman beralkohol agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait konsumsi alkohol.
Alkohol tidak langsung menyebabkan kanker, melainkan metebolisme toksiknya yaitu asetaldehid. Bahan ini bersifat reaktif dan dapat mengikat DNA, menyebabkan mutasi yang meningkatkan risiko kanker. Selain itu, kerusakan hati akibat konsumsi alkohol berlebih dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker hati.
Alkohol menyebabkan setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk:
– Kanker usus
– Kanker payudara
– Kanker mulut
– Kanker faring dan laring
– Kanker esofagus
– Kanker hati
Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi seseorang, terutama secara rutin, semakin tinggi risiko terkena kanker terkait alkohol. Bahkan mereka yang hanya mengonsumsi satu minuman per hari atau yang melakukan binge drinking berisiko lebih tinggi terhadap beberapa jenis kanker.
Advokasi Jenderal Kesehatan mencatat bahwa alkohol adalah risiko kanker yang sering diabaikan. Dengan pengetahuan ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh alkohol. Peningkatan peringatan pada kemasan minuman beralkohol juga dianggap penting agar individu dapat membuat pilihan yang lebih tepat mengenai konsumsi alkohol.
Sumber Asli: news.temple.edu