Elacestrant (Orserdu) menjadi pilihan terapi untuk pasien kanker payudara ER positif dengan mutasi ESR1 yang telah menggunakan CDK4/6 inhibitors. Dr. Tarantino menyatakan pentingnya retesting mutasi ESR1 karena sifatnya yang dinamis, dan elacestrant terbukti memiliki toleransi yang baik. Retesting dengan ctDNA direkomendasikan untukalasan ini.
Dr. Paolo Tarantino, onkolog medis di Dana-Farber Cancer Institute, membahas elacestrant (Orserdu) sebagai pilihan pengobatan yang baik untuk pasien kanker payudara metastatik ER positif dengan mutasi ESR1, setelah mereka mendapatkan manfaat dari inhibitor CDK4/6.
Dalam konteks inhibitor CDK4/6, setiap obat memiliki efek samping (AEs) yang berbeda. Tarantino mencatat bahwa elacestrant tampaknya menjadi pilihan yang paling tolerable meskipun tanpa perbandingan langsung antara obat. Pasien yang mendapatkan manfaat dari aromatase inhibitors dan CDK4/6 selama 1-2 tahun, serta memiliki mutasi ESR1, layak mempertimbangkan elacestrant.
Mutasi ESR1 bersifat dinamis dan lebih prevalen pada kanker stadium lanjut dibandingkan dengan tumor primer. Tarantino merekomendasikan retesting, terutama menggunakan DNA tumor sirkulasi (ctDNA), yang merupakan metode non-invasif yang mudah. Jika ada mutasi ESR1, elacestrant yang memiliki efikasi dan toleransi baik dianjurkan untuk dipertimbangkan.
Elacestrant muncul sebagai alternatif pengobatan yang menjanjikan untuk pasien dengan kanker payudara metastatik ER positif yang membawa mutasi ESR1, setelah mengalami terapi dengan inhibitor CDK4/6. Penting untuk melakukan retesting pada mutasi ESR1, mengingat sifatnya yang dinamis. Elacestrant menawarkan toleransi yang lebih baik dibandingkan dengan opsi pengobatan lainnya.
Sumber Asli: www.targetedonc.com