Penelitian oleh IARC menunjukkan bahwa strategi ‘HPV screen, triage, dan treat’ tidak kalah efektif dibandingkan dengan ‘HPV screen dan treat’ dalam menghilangkan infeksi HPV. Kanker serviks lebih umum terjadi pada wanita dengan HIV, sehingga pendekatan ini penting untuk mengurangi pengobatan berlebih. Temuan ini memperkuat rekomendasi WHO untuk menggunakan triase pada semua wanita HPV positif yang hidup dengan HIV.
Sebuah uji coba terkontrol acak yang dilakukan oleh ilmuwan dari International Agency for Research on Cancer (IARC) dan institusi mitra di India menunjukkan bahwa strategi ‘HPV screen, triage, dan treat’ memiliki efikasi yang setara dengan ‘HPV screen dan treat’ dalam menghilangkan infeksi HPV pada wanita yang hidup dengan HIV. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
Infeksi HPV merupakan penyebab utama kanker serviks, dan wanita dengan HIV memiliki risiko lebih dari 6 kali lipat untuk mengembangkan kanker serviks dibandingkan wanita tanpa HIV. Penelitian ini melibatkan 433 wanita HIV positif yang diketahui terinfeksi HPV, dibagi menjadi dua kelompok untuk membandingkan kedua pendekatan tersebut.
Setelah satu tahun pemantauan, dari 173 wanita di Arm 1, 56,6% mengalami klarifikasi HPV, sementara pada Arm 2, 41,4% mengalami hal yang sama. Analisis menunjukkan bahwa strategi ‘HPV screen, triage, dan treat’ tidak kalah efektif dibandingkan dengan ‘HPV screen dan treat’, yang penting untuk menghindari pengobatan berlebih akibat spesifisitas rendah tes deteksi HPV pada kelompok ini.
Panduan sebelumnya dari WHO merekomendasikan penggunaan triase untuk semua wanita dengan HPV positif yang hidup dengan HIV, berdasarkan analisis rasio manfaat-risiko yang positif. Penelitian ini memberikan bukti nyata yang mendukung rekomendasi tersebut, memperkuat pilar dari Inisiatif Penghapusan Kanker Serviks WHO.
Temuan dari uji coba ini menegaskan bahwa strategi triage dalam pengelolaan HPV pada wanita dengan HIV sama efektifnya dengan pendekatan tanpa triage, menghasilkan implikasi penting dalam penanganan kanker serviks di populasi tersebut. Rekomendasi WHO sebelumnya kini mendapatkan dukungan bukti nyata.
Sumber Asli: www.iarc.who.int
