WHO melaporkan proyeksi peningkatan kasus kanker payudara secara global, dengan satu dari 20 wanita akan terdiagnosis seumur hidup hingga 2050. Terutama, negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi krisis kesehatan akibat kurangnya akses ke layanan kesehatan. Sekitar 25% kasus bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kasus kanker payudara akan meningkat secara signifikan di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Peningkatan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti populasi yang menua, perubahan gaya hidup, dan akses layanan kesehatan yang tidak memadai. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan bahwa per 2050, akan ada sekitar 3,2 juta kasus baru dan 1,1 juta kematian setiap tahun akibat kanker payudara.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum pada wanita secara global. Pada tahun 2022, sekitar 2,3 juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara, dan 670 ribu di antaranya meninggal. WHO memprediksi satu dari 20 wanita akan terdiagnosis kanker payudara dalam seumur hidupnya, dengan kasus meningkat sebesar 38% dan kematian meningkat 68% dalam 25 tahun ke depan.
Tingginya angka kanker payudara tidak merata di seluruh dunia, dengan tingkat tertinggi ada di Eropa Barat dan Utara, serta Amerika Utara. Negera berpenghasilan rendah dan menengah biasanya memiliki akses yang lebih terbatas terhadap skrining, diagnosis, dan pengobatan kanker payudara, yang mengarah pada hasil yang lebih buruk.
Meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara, skrining, dan pilihan pengobatan sangat penting. Sekitar 25% kasus kanker payudara dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan sehat, dan meningkatkan aktivitas fisik. Dr. Joanne Kim, seorang ilmuwan dari IARC, menekankan bahwa “Setiap menit, empat wanita didiagnosis dengan kanker payudara di seluruh dunia dan satu wanita meninggal dari penyakit ini.”
Untuk menanggulangi tren ini, negara-negara perlu mengadopsi kebijakan pencegahan primer dan berinvestasi dalam deteksi awal serta pengobatan kanker payudara. Artikel ini tidak menggantikan saran medis profesional, dan pembaca disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi medis.
Kanker payudara diprediksi akan meningkat secara dramatis di seluruh dunia, dengan tren yang lebih buruk di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dengan meningkatnya insiden dan mortality rate, penting bagi negara-negara untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, skrining, dan pendidikan tentang pencegahan. Gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko kanker payudara.
Sumber Asli: www.hindustantimes.com