Kanker Payudara: Ancaman Serius di Negara Miskin

Kematian akibat kanker payudara diprediksi meningkat 68% hingga 1,1 juta pada 2050, terutama di negara berpendapatan rendah, meski WHO berupaya menurunkannya. Deteksi dini dan akses perawatan yang baik masih menjadi masalah di negara-negara tersebut. Keterlambatan diagnosis dan perawatan adalah faktor utama tingginya angka kematian di negara kurang berkembang.

Kematian akibat kanker payudara diperkirakan akan meningkat dalam 25 tahun ke depan, terutama di negara-negara miskin. Penelitian terbaru memprediksi akan ada 1,1 juta kematian terkait kanker payudara pada tahun 2050, meningkat 68% dibandingkan dengan 2022. Negara-negara berpendapatan rendah akan paling terpengaruh, yang menunjukkan ketidakadilan dalam deteksi dini, diagnosis tepat waktu, dan akses ke pengelolaan kanker payudara yang komprehensif. Meski terdapat inisiatif dari WHO untuk menurunkan kematian, hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya tersebut belum berjalan efektif.

Peningkatan kematian akibat kanker payudara di negara miskin menegaskan pentingnya investasi untuk diagnosis dan perawatan dini. Data menunjukkan perlunya upaya politis yang nyata untuk memperbaiki akses kesehatan dan mengurangi kematian yang tidak perlu. Kesadaran serta tindakan pencegahan seperti gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan risiko kanker payudara.

Sumber Asli: www.healthday.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *