Pendanaan $5 Juta untuk Perangi Kanker Anak di Australia

Children’s Cancer Institute menerima hibah sebesar $5 juta dari ACRF untuk meluncurkan Program ACCEPT yang fokus pada deteksi dini dan pengembangan terapi untuk kanker anak. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kematian dan memberikan pengobatan yang lebih efektif untuk anak-anak di Australia.

Institute Kanker Anak telah menerima hibah sebesar $5 juta dari Australia Cancer Research Foundation (ACRF) untuk meluncurkan Program ACCEPT. Program ini bertujuan untuk mengurangi kematian akibat kanker anak dan meningkatkan hasil pengobatan. Dengan pusat baru di Sydney, fokus akan diberikan pada deteksi dini, pencegahan, dan pengembangan terapi terarah untuk kanker yang belum dapat diobati.

Profesor Michelle Haber AM, Direktur Eksekutif Institute Kanker Anak menyatakan bahwa penelitian akan memastikan hasil kanker yang lebih baik untuk anak-anak. “Program ACCEPT akan mengubah cara kami melakukan penelitian dan perawatan kanker anak di Australia. Dengan meningkatkan deteksi dini dan strategi intervensi, kami dapat menyelamatkan nyawa melalui diagnosis yang lebih awal.”

Program ACCEPT akan melanjutkan inisiatif dari Program Zero Childhood Cancer (ZERO) yang memberikan rekomendasi pengobatan berbasis presisi untuk semua anak Australia yang didiagnosis kanker. Program ini akan mengidentifikasi anak-anak yang berisiko kanker lebih baik, memberikan pengobatan yang lebih aman, serta mengembangkan obat terarah untuk kanker yang dianggap tidak dapat diobati.

Peneliti akan mengembangkan alat diagnostik baru yang menggunakan pola metilasi DNA untuk mendeteksi sindrom predisposisi kanker. Mereka juga akan menyelidiki varian gen yang dicurigai menggunakan sel punca yang dibesarkan di laboratorium. Dengan pendekatan ini, mereka dapat mengenali potensi risiko kanker lebih awal.

Dua sistem baru akan diimplementasikan untuk pengujian sensitivitas obat sel kanker dengan mempertimbangkan lingkungan mikro imun: ALTEN yang memanfaatkan diseksi mikro biopsi tumor dan RASTRUM™, sistem pencetakan bioprinting 3D yang menciptakan struktur mirip tumor dari sel tumor terisolasi. Model-model ini akan memungkinkan pengujian kombinasi obat secara lebih personal.

Pendekatan inovatif lainnya akan menargetkan mRNA, yang menyandi protein penyebab kanker, bukan hanya protein itu sendiri. Menggunakan alat AI yang canggih dan data RNA dari ZERO, peneliti akan mengidentifikasi target baru untuk pengembangan obat. Kerja pionir ini diharapkan menghasilkan pengobatan yang lebih aman dan efektif untuk kanker anak dan dewasa.

Profesor Cheryl Jones, Dekan Fakultas Kedokteran & Kesehatan UNSW, menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif yang sedang dipimpin oleh Institute Kanker Anak. “Investasi signifikan ini dalam penelitian kanker anak merupakan titik balik dalam pendekatan kami untuk deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan.

Kerry Strydom, CEO ACRF, menyatakan komitmen ACRF untuk mendanai penelitian berkualitas tinggi guna meningkatkan deteksi dan pencegahan kanker serta hasil bagi pasien. “Hibah ini akan memungkinkan peneliti mengidentifikasi risiko kanker lebih awal, sehingga intervensi yang menyelamatkan jiwa dapat dilakukan.

Kerjasama dengan Cancer Institute NSW, yang mendanai $100.000 per tahun selama lima tahun untuk mendukung gaji peneliti, akan memperkuat upaya ini.

Kanker anak merupakan penyebab utama kematian terkait penyakit di Australia, dengan hampir 1000 kasus baru tiap tahun. Meningkatnya angka kematian pada anak-anak akibat kanker memicu perlunya program yang memfokuskan pada deteksi dini dan pengembangan terapi yang lebih baik. Program ACCEPT diharapkan dapat memberikan solusi untuk masalah ini, memberikan perawatan yang lebih efektif dan inovatif.

Pemberian hibah sebesar $5 juta untuk Program ACCEPT diharapkan dapat mengubah cara deteksi dan perawatan kanker anak. Dengan fokus pada penelitian dan pengembangan terapi baru, program ini berpotensi menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang terkena kanker. Kolaborasi dengan pihak lain juga diharapkan dapat memperkuat upaya ini.

Sumber Asli: www.unsw.edu.au

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *