Terapi Konservasi Payudara Terkait Kesejahteraan Seksual yang Lebih Baik

Studi menunjukkan bahwa terapi konservasi payudara lebih baik untuk kesehatan seksual dibandingkan mastektomi dengan rekonstruksi. Hasil penelitian diambil dari 15.857 pasien antara 2010-2022, dan menunjukkan pasien terapi konservasi memiliki skor kesejahteraan seksual yang lebih tinggi serta meningkat dari waktu ke waktu, sementara kelompok rekonstruksi mengalami skor lebih rendah dan kurang perhatian terhadap kesehatan seksual.

Sebuah studi terbaru oleh Stern et al yang diterbitkan di Plastic and Reconstructive Surgery menunjukan bahwa terapi konservasi payudara berhubungan dengan kesehatan seksual yang lebih baik dibandingkan dengan mastektomi diikuti dengan rekonstruksi payudara pada pasien kanker payudara. Meskipun hampir 85% pasien kanker payudara melaporkan disfungsi seksual, sebagian besar tidak mendapatkan panduan medis yang memadai untuk masalah ini. Terapi konservasi sering kali menjadi alternatif efektif untuk mastektomi, namun kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan seksual dalam pengobatan kanker payudara telah terdeteksi.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat, para peneliti menggunakan kuesioner BREAST-Q yang telah divalidasi untuk menganalisis skor kesejahteraan seksual dari 15.857 pasien yang menjalani operasi kanker payudara antara tahun 2010 hingga 2022. Dari jumlah tersebut, 54% menjalani terapi konservasi payudara, dan 46% menjalani rekonstruksi payudara pasca-mastektomi. Hasil menunjukkan perbandingan skor kesejahteraan seksual yang diukur dari daya tarik seksual, kepercayaan diri seksual, dan kenyamanan selama berhubungan intim antara kedua kelompok pasien.

Sebelum operasi, skor kesejahteraan seksual antara kedua kelompok tidak jauh berbeda, yaitu 62 untuk terapi konservasi dan 59 untuk rekonstruksi. Setelah enam bulan, skor kesejahteraan seksual dalam kelompok terapi konservasi meningkat menjadi 66, dan tetap stabil hingga 5 tahun. Sebaliknya, kelompok rekonstruksi menunjukkan skor lebih rendah, dengan skor rata-rata 49 pada enam bulan dan 53 pada tindak lanjut yang lebih lama. Skor kesejahteraan seksual bahkan lebih rendah (41) di antara pasien yang belum menyelesaikan proses rekonstruksi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi konservasi payudara dapat lebih baik dalam menjaga kesehatan seksual dibandingkan dengan mastektomi dan rekonstruksi, serta menekankan perlunya perhatian lebih pada isu seksual dalam diskusi mengenai pilihan pengobatan kanker payudara. Hanya sebagian kecil pasien yang mendapatkan konsultasi terkait kesehatan seksual, menciptakan peluang bagi penyedia layanan untuk meningkatkan perawatan di area ini.

Sumber Asli: ascopost.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *