Studi oleh EWG menemukan bahwa 80% kosmetik untuk wanita kulit berwarna mengandung bahan berbahaya. Hal ini dikaitkan dengan tingginya risiko kanker rahim dan payudara. Ditemukan bahan seperti formaldehid dalam produk yang sering digunakan. EWG mendorong konsumen untuk memeriksa produk sebelum membeli.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Environmental Working Group (EWG) menunjukkan bahwa 80 persen dari 4.000 produk kosmetik yang dipasarkan untuk wanita kulit berwarna mengandung setidaknya satu bahan berbahaya, dengan sebagian besar mengandung banyak bahan berbahaya. Penelitian ini menduga bahwa beban toksik di dalam produk-produk ini berkontribusi pada tingginya angka kanker rahim dan payudara di kalangan wanita kulit berwarna.
Bahan beracun yang ditemukan dalam produk yang umum digunakan oleh wanita kulit berwarna, seperti pelurus rambut dan krim pemutih kulit, termasuk formaldehid, quats, dan lilial. EWG menyarankan pembeli untuk memeriksa basis data produk perawatan pribadi sebelum membeli.
Alexa Friedman, ilmuwan senior dan penulis studi dari EWG, menyatakan bahwa “industri kosmetik terus gagal kepada konsumen dengan tidak menjamin produk yang lebih aman. Tidak ada yang seharusnya khawatir bahwa rutinitas kecantikan sehari-hari mereka membahayakan kesehatan mereka.”
Studi ini mengungkapkan bahwa banyak produk kosmetik untuk wanita kulit berwarna mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker. EWG merekomendasikan agar konsumen lebih teliti dalam memeriksa produk yang mereka gunakan. Keselamatan kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam industri kosmetik.
Sumber Asli: www.globalcosmeticsnews.com