Skrining mammografi yang didukung oleh AI menunjukkan peningkatan 17,6% dalam deteksi kanker payudara dibandingkan metode standar. Uji coba PRAIM melibatkan lebih dari 460.000 wanita dan menemukan bahwa AI tidak menambah tingkat pengulangan. Penelitian ini mengindikasikan potensi AI untuk meningkatkan akurasi skrining sambil mengurangi prosedur invasif yang tidak perlu.
Dukungan kecerdasan buatan (AI) dalam skrining mammografi menunjukkan peningkatan deteksi kanker payudara yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode deteksi standar. Menurut hasil uji coba PRAIM, yang mencakup 463.094 wanita, tingkat deteksi kanker payudara mencapai 6,7 per 1.000 wanita, meningkat 17,6% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tingkat pengulangan (recall) antara kedua kelompok hampir serupa, memperlihatkan AI tidak menambah angka pengulangan. Hal ini menunjukkan AI berpotensi meningkatkan kualitas skrining mammografi.
Menurut Nora Eisemann, penulis utama penelitian, “Dibandingkan dengan pembacaan ganda standar, pembacaan ganda yang didukung AI menunjukkan tingkat deteksi kanker payudara yang lebih tinggi tanpa berdampak negatif pada tingkat pengulangan.” Penelitian ini harus mempertimbangkan bahwa meskipun mammografi dirancang untuk mengurangi kematian akibat kanker payudara, perbaikan pada sensitivitas dan spesifikasi skrining masih diperlukan.
Dalam uji coba multi pusat ini, AI memperbaiki akurasi deteksi kanker dengan membandingkan 260.739 pembacaan AI dengan 201.079 pembacaan standar. Penelitian menunjukkan sebanyak 2.881 kanker payudara terdeteksi dari total skrining, dengan proporsi kanker invasif dan non-invasif yang berbeda. Data ini memberikan wawasan tentang efektivitas AI dalam membantu radiolog mengenali abnormalitas yang halus.
Meski demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan, termasuk tidak adanya pengacakan dalam penugasan pemeriksaan, yang dapat menyebabkan bias. Peneliti menekankan bahwa integrasi AI dalam alur kerja skrining dapat membantu meningkatkan kinerja program skrining kanker payudara secara keseluruhan, termasuk pengurangan jumlah prosedur yang invasif.
Mammografi bertujuan untuk menurunkan angka mortalitas akibat kanker payudara, tetapi deteksi dini tetap menjadi tantangan. Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifikasi dalam skrining, yang dapat mengurangi beban pada sistem kesehatan dengan mengurangi prosedur invasif yang tidak perlu. Penelitian sebelumnya menunjukkan perlunya perbaikan dalam ukuran kinerja skrining untuk memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien.
Penelitian menunjukkan bahwa skrining mammografi yang didukung AI tidak hanya meningkatkan tingkat deteksi kanker payudara tetapi juga dapat menjaga tingkat pengulangan yang rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa AI dapat berfungsi sebagai alat bantu yang efisien bagi radiolog, memperbaiki akurasi deteksi tanpa menambah beban kerja yang signifikan. Penemuan ini penting dalam pengembangan kebijakan skrining kanker payudara di masa yang akan datang.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com