Para ilmuwan Cina dari Universitas Peking menemukan bahwa sitokin MIF berkaitan erat dengan kehilangan lemak permanen pada pasien kanker cachexia. Ini berpotensi membuka jalan baru untuk pengobatan cachexia yang lebih efektif, memperbaiki kualitas hidup pasien kanker.
Tim peneliti dari Universitas Peking (PKU) di Beijing menemukan bahwa sitokin bernama macrophage migration inhibitory factor (MIF) yang diproduksi oleh sel tumor berperan penting dalam kehilangan lemak yang tidak dapat dipulihkan pada pasien kanker cachexia. MIF memicu peradangan kronis pada jaringan lemak dan menghambat kemampuan sel induk untuk berkembang menjadi sel lemak dewasa, menyebabkan deplesi lemak yang signifikan.
Kanker cachexia adalah kondisi parah yang menyebabkan penurunan berat badan ekstrem, atrofi otot, dan penurunan fungsi fisik, serta mengakibatkan 20% dari semua kematian terkait kanker. Meskipun dukungan nutrisi diberikan, pasien tetap tidak dapat kembali ke berat badan semula. Inhibisi interaksi MIF dengan reseptor ACKR3 menunjukkan hasil positif dalam percobaan pada model tikus, mengurangi kehilangan lemak dan gejala cachexia lainnya.
Hu Xinli, peneliti senior, menyatakan bahwa masalahnya bukanlah kurangnya nutrisi, tetapi gangguan distribusi nutrisi di dalam tubuh. “MIF adalah faktor kunci yang menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan lemak,” ujar Hu. Penelitian ini mengindikasikan bahwa olahraga dapat mengurangi kadar MIF, meskipun pasien sering kali terlalu lemah untuk beraktivitas fisik.
Penelitian oleh para ilmuwan China mengenai MIF membuka harapan baru dalam penanganan kanker cachexia. Dengan memahami mekanisme patologis dan mengembangkan inhibitor MIF, diharapkan dapat tercipta obat efektif untuk memperbaiki kualitas hidup pasien kanker dan memperpanjang harapan hidup mereka.
Sumber Asli: english.news.cn